Budi yang Berpekerti

Sebenarnya cuma curhatan gw ngajar di semester ini aja, di semester ini disalah satu sekolah swasta yang gw ajar kedapetan mata ajar Budi Pekerti, dan entah kenapa gw yang ditugaskan tanggung jawab untuk melatih anak2 untuk lebih berbudi pekerti. Kaget??sok atuh kaget, pasangan gw aja kaget bukan kepalang seorang Rama Wibi mengajarkan mata pelajaran Budi Pekerti, kata pasangan "seandainya anak2 lo bs baca semua tweet dan postingan lo, pasti bakalan gak percaya...". Takjub sang calon bisa menilai gw seperti itu, ya iyalah secara kehidupan nyata kayaknya gw masih jauh dari berbudi dan berpekerti, hahahahahaahahahahaa

Tapi bukan seperti menilai buku hanya dari bungkus luarnya aja kan, sesuatu yang gak bakalan lu lu semua dapet ketika membaca sebuah buku dengan sampul yang lecek, lusuh dan kotor, apa yang ada di buku sama seperti apa yang ada di diri kita semua, dibalik tampang gw yang tidak berdosa, cool dan tentunya polos ini pasti ada sesuatu yang tersimpan dari diri gw *halaaaahhh, minta dikeplak*.

Intinya apa Ram??This point is, belajar budi pekerti itu susah-susah gampang, kemarin saat gw kasih contoh soal ucapan "Sorry dan Thanks" ternyata anak2 gw itu jarang kalo bisa gw bilang sangat sedikit yang terbiasa mengucapkan kalimat tersebut, alhasil gw kasih contoh kasus soal pengucapan terima kasih saat kita keluar dari tempat parkir di Mall, dengan mengucapkan terima kasih ke petugasnya pasti secara gak sadar si petugas akan tersenyum ke kita. Atau ketika kita hendak berjalan di selasar Mall pasti ada bagian cleaning service yang selalu membersihkan lantai, dengan kita mengucapkan maaf atau permisi pasti sang petugas akan merasa di hargai untuk pekerjaannya.

Barulah mereka sadar dengan ucapan "sorry dan thanks" yang gw maksud, ucapan tersebut dapat diterapkan dari mereka kelas X seandainya mereka bisa memberikan dampak, pasti NKRI ini yang katanya punya adab ketimuran akan semakin beradab ya....

~r4, 20120802~