March 15, 2012

Aku Pelacur,,,

Nama ku Rena, dan aku adalah seorang pelacur, oh tidak kata pelacur sudah sangat jarang dan lama tidak digunakan di tahun 2012 ini, mungkin jika aku hidup dijaman kolonialisme aku akan disebut sebagai wanita sundal, hingga akhirnya aku mendapatkan predikat sebagai Pekerja Seks Komersil. Aku lebih suka dengan panggilan PSK, karena itulah mata pencaharian ku, kata pelacur, sundal, perek dan lain sebagainya lebih kepada memojokkan aku, yang sebenarnya aku juga suka dipojokkan,,hehehe.

Tapi jujur pekerjaan ku ini sebenarnya membantu para istri-istri para pria penuh gairah seks tersebut lho, bagaimana tidak. Setiap lelaki yang menjadi langgananku pasti mengeluh dengan keberadaaan istrinya yang lebih “agresif” ketika menyelesaikan pekerjaan kantornya dirumah, lebih “berani” saat bosnya menyuruh datang dihari libur kerjanya, atau lebih mencapai “klimaks” dan “orgasme” saat berhadapan dengan gagang penggorengan maupun terong, timun dan benda-benda sejenisnya di dapur. Tetapi saat sang suami menyentuhnya kata-kata keluhan “aku capek mas, maaf” lebih sering terurai atau ketika melayaninya pun tidak dengan sepenuh jiwa raga, hanya berslogan “istri harus melayani suami” karena takut dosa.

Tapi ya sudahlah, para istri-istri itu lebih senang menghina-dina diri ku dibandingkan harus mengintrospeksi dirinya sendiri. Aku menggeluti pekerjaan ini sudah hampir 13 tahun dan selama itu aku sudah naik kelas dari amatir menjadi super professional, dari yang harus melayani permintaan supir-supir truk diatas kursi truk yang super sangat gak enak, permainan cepat di kostan mahasiswa karena takut ketahuan ibu kost yang galaknya melebihi banci yang dikasih uang logam Rp 500an saat ngamen, blow job diantara tikungan-tikungan di jalan tol arah ke bandara Soekarno-Hatta, hingga aku menargetkan diri ku adalah untuk lelaki-lelaki yang bernominal diatas Rp 10 juta. Dulu aku masih ingat dengan serbuan nyamuk dan beringasnya para satpol pp ketika melakukan razia, tapi sekarang melalui managerku aku tidak perlu lagi membawa lotion anti nyamuk atau melepas high heels saat penertiban tiba.

Sebagai PSK, aku adalah wanita yang sadar akan pentingnya kesehatan dan resiko atas pekerjaanku ini, makanya setiap para tamuku harus mau dan wajib mau menggunakan kondom ketika mengukur dan menggarap setiap jengkal tubuhku dan nyatanya mereka suka-suka saja dan malah tetap terpuaskan dengan layananku ini, karena tag line yang aku buat ke pelanggan-pelanggan ku adalah “tidak puas, uang anda kembali dan full service”. Aku tidak ingin mati dengan lebih hina karena mengidap penyakit kelamin, tak masalah nama ku jelek yang penting tubuhku tidak ikut rusak. Apa aku bahagia, aku akan menjawab 110% “aku bahagia”, aku bisa menafkahkan adik-adikku hingga bersekolah, 2 adikku sudah masuk ke perguruan tinggi negeri di Solo. Yang satu sedang skripsi dan yang satunya lagu baru ditingkat awal. AKupun bisa menyekolahkan anakku yang semata wayang hingga sekarang duduk dikelas 2 SMA, Angel sebutlah nama anakku seperti itu, ia aku titipkan diteman dekatku semasa kuliah dulu, aku mengunjunginya setiap 2 minggu sekali. Belum saatnya ia tahu profesi ibunya yang kotor ini, biarkan ia tetap menjadi malaikat bersihku yang selalu mengingatkanku atas dosa-dosa ini.

“gimana tadi pelanggan baru kamu??” Tanya managerku.

“orangnya baik, gak neko-neko, gak perlu pake pemanasan, maunya langsung enak…” jawabku sambil meneguk segelas air putih dingin.

“besok kamu sudah dibooking sama pak Azis ya, jam 3 sore di Ritz Carlton…”

“aku gak suka dengan pak Azis, dia kasar dan memperlakukan ku seperti sampah, lagian besok aku mau nengok Angel…” tolakku halus.

“gak bisa, dia sudah membayar full semuanya. Jangan bikin alasan yang tidak-tidak, pak Azis itu baik orangnya…” jelas managerku ini.

“tapi si Angel gimana, minggu kemarin aku sudah tak ketemu, gara-gara tamu baru..”

“kau seperti ini juga untuk Angel kan….” Kilahnya

“seharusnya bukan aku, tapi…..”jawabku yang dipotongnya langsung

“tapi,tapi apa? Gak usah kau mencari gara-gara. Sudah bagus dengan begini Angel bisa sekolah, kedua adikmu bisa kuliah, dan biaya orang tuamu dulu….” Bentaknya.

“oke,oke…stop, gak usah di ungkit-ungkit lagi, besok aku akan melayani pak Azis dengan kedua mulutku, biar kau mendapat untung yang berlipat-lipat”

Akupun segera masuk kekamar dan mengirimkan pesan singkat ke anakku tersayang, beralasan kalau besok ibunya belum bisa menengoknya karena ada pekerjaan yang penting. Semoga anakku bisa mendoakan dan mengurangi dosa-dosa ibunya ini kelak saat aku sudah berliang lahat. Aku seperti kerbau yang dicocok hidungnya, harus melayani para langgananku, melayani nafsu para lelaki yang seharusnya disalurkan ke istri-istri mereka bukan kepada wanita sundal macam aku. Jika sedang seperti ini rasanya nangispun tak ada guna, hatiku tersayat-sayat menikmati apa yang aku kenakan semua ini adalah absurd dan palsu, tak ada ketulusan dan kesucian yang menempel disekujur tubuh ku, hingga lelaki itu datang tiba-tiba.

Keesokan harinya setelah melayani pak Azis, ternyata manager ku menyuruh datang ke hotel Sultan untuk menemui pelanggan baruku, dalam hati aku bersumpah serapah kepada dia, “lelaki bajingan”,”lelaki bangsat”,”enak aja dia nerima uangnya sedangkan aku harus ber-oral dengan kedua mulutku..”. Tapi aku hanya bisa berserapah dalam hati, toh tetap aku datangi tabu baruku ini. Sesampainya di Sultan, aku menemukan lelaki yang beda dari tamu-tamuku sebelumnya, ia masih muda mungkin seusia dengan ku, dari luarnya ia tidak seperti lelaki Jakarta pada umumnya, tatapannya teduh, sperti melindungi dan membuat nyaman. Ah, itu bukan urusanku, kewajibanku adalah membuatnya puas dengan tangan, lidah dan juga vagina ku.

Panggillah dia Rendra, awal pertama kali bertemu, aku sama sekali dibuatnya istimewa, mengajakku makan terlebih dahulu dan ketika sampai dikamar bukannya langsung menerkamku tetapi ia hanya bercerita tentang kehidupannya saja. Dengan ditemani bergelas-gelas wine, ia sama sekali tidak menyentuhku, awalnya aku marah tapi kelamaan akupun melunak dan malam itu kamu berdua habiskan dengan bercerita satu sama lain.

Ini adalah bulan ke 3 dan pertemuanku yang ke 20, aku menghitungnya karena sampai saat ini belum pernah sekalipun ia menjamahku, tetapi malam ini ketika aku mengetahui bahwa ia membooking ku lagi, aku berniat untuk melayaninya, aku tidak mau sampai bermain hati dengannya. Siapa yang tahu, lelaki itu semuanya berengsek, hanya awal-awal saja ia dapat menjelma seperti dewi Aphrodite tapi saat sudah mendapatkan yang ia mau, seketika berubah menjadi dewa Ares. Pertemuan sore inipun selalu diawali disebuah restoran, untuk berbincang-bincang santai sambil mengisi perut, kami laksana pasangan suami istri yang sedang menyantap makanan dengan romantis. Jujur dalam hati aku terpesona dengan lelaki ini, namun kehidupan dan masa depan anakku lah yang menutup segala perasaan yang aku alami ini.

“Rena, maukah menikah dengan ku…?” pertanyaannya itu membuatku menjadi patung, waktu seolah-olah berhenti sejenak.

“Ren, aku serius, aku kan menghidupi kamu dan Angel dengan cara yang halal”

Aku hanya bisa diam terpaku diatas ranjang ini, baru malam inilah Rendra akhirnya bersetubuh denganku, dan sangat ku akui bermain seks dengannya membuat hidupku kembali berarti sebagai seorang wanita.

“jangan ngaco kamu, kita hanya sebatas peluh yang telah mengering diatas tubuh kita masing-masing..” jawabku singkat

“aku serius, dan sangat serius Rena, aku ingin menghalalkan kamu…”

“tapi aku pelacur…”

“pelacur adalah masa lalumu, kamu berhak mendapat masa depan..”

“biarkan aku menjadi ayah bagi Angel….” Kata-katanya membuatku tak bisa beranjak dari ranjang ini, Angel adalah permata indah ku dan hanya Rendra yang berkata seperti itu, bukan orang itu yang hanya menginginkan vagina dan keringatku.

“aku tak bisa…..”

“apa kamu mempunyai hutang yang besar terhadap germo mu itu??”

Aku hanya terdiam.

“jawab Ren, berapa total hutangmu kepada germo sialan itu, nanti aku yang lunasi…”

“ini bukan masalah hutang…” jawabku pelan

“lalu apa..??” tanyanya penuh harap

“germo yang kau maksud adalah suamiku, ayah biologis Angel..”

 

~r4,20120315~

*inspired by real story*

42 comments:

rengganiez sw said...

untunggggggg endingnya gituhhh...kerennnnnnnnnn ini kisahnya...

fickle boon said...

wah keren!

febbie cyntia said...

tak pikir tulisan loe yg biasa Ma, tapi cerita ini... *kasih jempol*

APRILLIA EKASARI said...

aduh, bojone bajingan hiks :(

TJ Sudirman said...

terasa banget sih yg nulis cowo.. hihihi... *entah kenapa*

btw, kalopun ayah biologis, cuek aja. orang ga cinta ini. buktinya malah 'nyuruh' jadi PSK. udah merit aja ama si rendraaa... *lha kok gw jadi terbawa2 gini?* :D

febbie cyntia said...

setuju banget sama loe :D

intan suri said...

Hebring rama ceritanya bagus

fattah rinjani said...

LIKE THIS

TJ Sudirman said...

*tosss* :D

mamah depin DEWI said...

ga dikirim ke majalah pak?


rama wibi said...

kalo orangnya???

rama wibi said...

iya laahhh,,guweh gethooo...

rama wibi said...

maksod looooohhhh???jd selama ini tulisan gw biasa gt... *siap2 gantung diri di Monas*

Dani Freaks said...

wah....apik, Pak Guru!!!
ini inspired by real story di bagian mananya?

*membayangkan ntar pak Guru kalo udah merit, cerpennya makin "liar" apa malah "jinak" ya?* :D

rama wibi said...

yes dan itu true story ....

rama wibi said...

bagian mana J yg terasa cowo banget???

rama wibi said...

makasih,,terharu akyuuu

rama wibi said...

like this yoooo

rengganiez sw said...

yang nulis maksudnya? *sodori kaca*

rama wibi said...

belum ada yg mau mama....

rama wibi said...

everything Dan,,but kisahnya yg gw laenin,,,,

Velisha ~ said...

bagus ram
wah true story pula

rama wibi said...

kalo yg nulis,,pasti apiiikkk juga doonngg.. *ngaca*

rama wibi said...

inspired mba...

febbie cyntia said...

bukan, males aja kadang ga ditangkep intinya
*komen jujur org ngantuk*

rama wibi said...

akhirnya ada yang jujur,,, *gak jadi gantung diri di Monas*

rengganiez sw said...

SODORI KACA GEDHEE...

*pake tereak soale, jadi sengaja capslock*

rama wibi said...

YANG NULIS JUGA APPIIIIIKKK *ke caps lock*

Tiar Rahman said...

klasik.

TJ Sudirman said...

hahaha... pokonya berasaaa aja..

Nina Suhari said...

Kereeeeennn... Tapi aprhodite itu dewi loh om.. Bukan dewaaa.. *eaaaa #merusaksuasana :))

rama wibi said...

hohoho,,ia ia salah ketik....

tengs utk ngebacanya secara teliti...

Nina Suhari said...

Hehe.. Sama2 om.. *editorwannabe* #tsaaahhh :p

rama wibi said...

LEMPAR CAPS LOCK

i Ramadhan said...

trus lo di cerita itu yg mana? *makan popcorn*

rama wibi said...

GW YANG JUAL KONDOMNYA *LEMPAR TREADMILL*

i Ramadhan said...

*tangkep treadmill-nya, pake di kosan*

Nina Suhari said...

Aihh.. Lagi sensi *kabuuurr*

fickle boon said...

mendadak malas

Simba said...

sis pinter.
demen liat kayak sis. sapa tau ntar sis pas di jkt bisa bertemu :)
mumpung ane belum pensiun.

jepri said...

AYO TUNGGU APALAGI, Mencoba keberuntungan di "hokibandarQ". Dengan deposit minimal Rp. 25.000 bisa jadi jutaan loh.
Ayo buruan klik jangan ragu jangan malu buat jadi kaya gak perlu ragu.
Ditunggu kedatangan nya bos ku Terima kasih Salam HokibandarQ

HokibandarQ
BandarQ
Bandar66
DominoQQ
Capsa Susun

BELAJAR BAHASA said...

info menarik